Pramuka
Kuno? Pramuka Itu… Modern!
Salam Pramuka!
Saat sekarang ini, eksistensi
pramuka mulai sedikit menurun. Pendidikan ekstrakurikuler pramuka saat ini
mulai kurang diminati oleh pelajar, terutama untuk tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
Kata ‘Pramuka’ merupakan kependekan
dari Praja Muda Karana. Itu mempunyai makna ‘anak muda yang suka berkarya’ atau
‘orang-orang berjiwa muda dan suka berkarya’. Kata berjiwa muda di sini
merupakan ukuran semangat untuk maju. Praja berarti rakyat atau Warga Negara.
Muda berarti yang mempunyai usia antara 6-21 tahun, dan Karana, berasal dari
kata sangsekerta yang mempunyai arti pembuatan, penghasilan, yang harus
diartikan kesanggupan dan kemampuan berkarya serta membangun masyarakat yang
adil dan makmur. Pramuka memiliki metode sendiri dalam menciptakan pemuda yang
tangguh dan kreatif dengan kegiatan kepramukaan. Dalam prosesnya seorang pandu
dibekali dengan doktrin pramuka yang begitu mulia yaitu Tri Satya dan Dasa
Dharma Pramuka. Doktrin inilah yang kemudian membuat seorang pandu begitu kuat
karakternya dan menjadi harapan generasi bangsa yang memiliki kepribadian dan
siap membawa bangsa lebih maju dan bermartabat. Di Indonesia sendiri,
penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi
gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak jaman penjajahan Belanda dengan nama
kepanduan.
Menurut Undang-Undang Negara
Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, Gerakan Pramuka
adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan
adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka. Pendidikan Kepramukaan
adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia
pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai- nilai kepramukaan. Gugus
Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara
pendidikan kepramukaan. Ini mengandung arti, bahwa Pramuka telah memiliki
status hukum yang jelas di mata Bangsa dan Negara.
Lord Baden Powell merupakan pendiri
scouting atau lebih dikenal dengan Kepramukaan. Kata pramuka hanya digunakan di
Indonesia. Di dunia, pramuka disebut scout.
Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk
pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual. Di Indonesia,
kepanduan yang pertama kali berdiri adalah Nederlands Indische Padvinders
Vereniging (NIPV) yang didirikan oleh Hindia Belanda. Kepanduan di Indonesia
berjalan seiring dengan kebangkitan nasional. Salah satu tokoh pandu adalah KH
Agus Salim yang mengganti istilah “Padvinder” dengan “Pandu”. Dalam mencapai
kemerdekaan, para pandu terjun ke medan perang bahu-membahu dengan para pemuda
merebut kemerdekaan. Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Sri Sultan Hamengkubuwono
IX merupakan tokoh yang pernah berkiprah di kepanduan.
Pada kurun waktu 1947-1960, ada
banyak sekali organisasi kepanduan tumbuh seperti Pandu Rakyat, Hizbul Wathan,
Serikat Islam Afdeling Pandu, Pandu Kristen, Pandu Katolik, Kepanduan Bangsa
Indonesia, bahkan ada organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik
hingga sampai terbentuknya Ikatan Pandu Indonesia.
Melihat kondisi ini, Presiden
Soekarno dan dorongan tokoh-tokoh kepanduan, guna lebih mengefektifkan
organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam
pembangunan bangsa dan negara. Oleh karenanya, beliau menyatakan pembubaran
semua organisasi kepanduan dan meleburnya ke dalam satu organisasi yakni
Gerakan Pramuka yang dibentuk dengan Keputusan Presiden RI Nomor 238 tahun
1961. Gerakan pramuka sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan
nasional dibentuk karena dorongan kesadaran akan kelestarian rasa persatuan dan
kesatuan Negara RepublikIndonesia yang terbentuk berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945.
Mengapa pramuka kurang diminati
pelajar?
Modernitas juga seakan sudah menelan
asyiknya kegiatan pramuka. Banyak yang beranggapan, apabila kita mengikuti
ekstrakurikuler pramuka, kita hanya akan cenderung diajari tali-temali,
baris-berbaris dan menyanyi lagu-lagu hymne saja, sehingga popularitas ekstrakurikuler
pramuka menjadi menurun dan digantikan dengan kegiatan ekstrakurikuler lain
yang dirasa lebih bermanfaat dan lebih modern seperti Dokter Kecil atau les-les
musik dan menyanyi. Sehingga terbentuklah anggapan ‘Pramuka itu nggak gaul’,
‘Pramuka itu Kuno’, ‘Pramuka itu jadul’, ‘Pramuka itu hanya membuat letih fisik
saja’, serta banyak anggapan-anggapan negatif yang lainnya. Padahal sebenarnya,
pramuka sama sekali tidak seperti itu. Ini semua dikarenakan kurangnya
pemahaman tentang arti pramuka secara menyeluruh.
Tidak banyak siswa yang mengikuti
pramuka, padahal pelajaran yang terdapat dalam ekstrakurikuler pramuka
merapakan pelajaran yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa.
Salah satu yang menjadi penyebab terjadinya kemorosotan minat siswa terhadap
pramuka yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pramuka terkesan monoton seperti
hanya menjelajah, semapur, sandi-sandi, Sehingga banyak orang menganggap bahwa
mengikuti organisasi pramuka itu tidak menarik, tidak berguna, menghabiskan
waktu saja, membuat fisik capek. Terbentuklah paradigma yang menganggap bahwa
pramuka itu kuno, tidak modern, dan terkesan kurang fleksibel. Pramuka telah
kalah saing dengan kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang berada di sekolah yang
dianggap lebih bagus, tidak monoton, fleksibel, dan modern. Tak jarang para
orang tua siswa pun melarang anaknya untuk mengikuti kegiatan pramuka. Padahal
sudah jelas sekali, secara nilai-nilai pendidikan, pramuka sangatlah penting.
Pramuka, masihkah relevan?
Ya, jawabannya tentu saja pramuka
masih relevan. Memang kegiatan pramuka pada dasarnya adalah keterampilan di
alam liar dan berbagai macam keterampilan fisik lainnya. Ya benar, untuk
tingkat siaga dan penggalang. Harusnya penanaman nilai pramuka ini sudah
ditanamkan dari sejak tingkat siaga bahwa pramuka nantinya juga akan
meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan juga meningkatkan kesadaran sosial.
Pramuka juga membantu sesama, mengadakan event-event dan juga melaksanakan
bakti sosial. Hal ini yang rasanya kurang ditanamkan kepada anggota-anggota
pramuka.
Kegiatan Pramuka merupakan suatu
wadah pembinaan dan pengembangan sumber daya generasi muda yang memiliki watak,
akhlak dan juga memiliki budi pekerti luhur dan memiliki tanggung jawab.
Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran
besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda bangsa sehingga memiliki
pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Banyak sekali kegiatan
yang dapat dilakukan oleh setiap anggota pramuka, seperti berkemah, menjelajah,
baris berbaris, api unggun, diskusi dan masih banyak lagi kegiatan yang
dilakukan untuk membentuk kepribadian pelajar dan anggota pramuka yang
berkarakter. Kegiatan Pramuka bukan hanya sekedar kegiatan berpetualang saja
melainkan juga berisis materi-materi yang nantinya dapat dijadikan sebagai
bekal bagi setiap anggota pramuka seperti PPGD (pertolongan pertama pada gawat
darurat), semaphore, morse dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan sesuai
dengan kurikulum kepramukaan yang mencakup aspek nilai sebagaimana yang tertera
dalam pasal 8 Undang-Undang No. 12 tahun 2010 adalah: (1) keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa ; (2) kecintaan pada alam dan sesama manusia ; (3)
kecintaan pada tanah air dan bangsa ; (4) kedisiplinan, keberanian, dan
kesetiaan ; (5) tolong menolong ; (6) bertanggung jawab dan dapat dipercaya ;
(7) jernih dalam berfikir, berkata, dan berbuat ; (8) hemat, cermat dan
bersahaja ; (9) Rajin dan terampil.
Ada banyak manfaat yang dapat
diperoleh dari mengikuti kegiatan pramuka. Manfaat dari mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka adalah sebagai berikut:
1.
Seseorang
yang mengikuti kegiatan pramuka akan dapat membentuk karakter disiplin dan
bertanggung jawab dalam dirinya. Di dalam pramuka sendiri telah diajarkan cara
memanfaatkan waktu serta bagaimana jika kita sedang mengemban suatu tugas.
Contohnya pelajaran baris-berbaris dan apabila kita dipercaya menjadi ketua
regu. Hai itu secara tidak langsung dapat membentuk karakter disiplin dan rasa
bertanggung jawab kita dan lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan melakukan
suatu hal dengan disiplin dan dengan sikap bertanggung jawab.
2.
Melalui
ekstrakurikuler pramuka, seorang anggota pramuka dapat membentuk sikap hidup
mandiri. Contohnya pada kegiatan berkemah. Pada saat berkemah kita dituntut
untuk bersikap mandiri. Memasak sendiri, mencuci baju sendiri, dan menyiapkan
segala sesuatunya sendiri. Hal ini dapat berguna untuk lingkungan sekitarnya
sehingga akan menghasilkan para generasi muda Indonesia yang kuat, tangguh dan
tidak mudah mengeluh.
3.
Seorang
anggota pramuka dapat membentuk sikap cinta alam dan peduli terhadap lingkungan
sekitar. Dengan mengikuti kegiatan pramuka kita juga di ajarkan bagaimana cara
menjaga dan merawat alam di sekitar kita. Kegiatan kegiatan yang ada dalam
pramuka pun kebanyakan kegiatan outdoor yang memungkinkan kita untuk lebih
dekat dengan alam ini. Contohnya adalah kegiatan hiking. Saat hiking, kita
diajarkan untuk mengenal alam lebih baik lagi dan belajar untuk menjelajahi
alam.
4.
Seseorang
dapat mengasah kemampuan keterampilan dalam berorganisasi. Pramuka merupakan
sebuah organisasi berbasis sekolah. Dengan adanya pramuka, secara tidak
langsung kita telah belajar berorganisasi karena sebenarnya pramuka itu sendiri
merupakan sebuah organisasi. Di dalam pramuka, kita diajarkan untuk menjadi
seorang organisatoris yang mumpun. Serendah apapun pangkat kita, jika kita
melakukan tugas dalm kewajiban kita sebagi organisator maka kita akan terlatih
dalam kemampuan kita mengelola suatu organisasi.
5.
Melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka, seseorang dapat berlatih kekompakan dan
tenggang rasa. Kekompakan sangat dijunjung tinggi dalam kegiatan pramuka.
Contohnya, kekompakan ini di latih pada saat kita dikelompokkan menjadi satu
regu dengan rekan-rekan anggota pramuka yang lainnya, pada saat mengerjakan
tugas untuk satu regu, pada saat hiking, dan kegiatan-kegiatan lainnya kita
dituntut untuk menjaga kekompakan dengan regu ataupun tim kita. Untuk
menciptakan kekompakan, kita harus berlatih rasa tenggang rasa, juga untuk
lebih mengutamakan kepentingan kelompok dari pada kepentingan pribadi. Sehingga
melalui kegiatan pramuka akan dihasilkan generasi muda yang mempunyai sifat
tenggang rasa dan bersedia untuk memetingkan kepentingan umum dari pada
kepentingan kelompok.
Pramuka memiliki satuan karya yang
biasa disingkat Saka. Satuan Karya Pramuka (SAKA) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan
minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan pengalaman Pramuka dalam bidang kejuruan serta memotivasi
mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga dapat memberi
bekal bagi kehidupannya, serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa
dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan
pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional. Ada beberapa Satuan
Karya Pramuka (SAKA) yang ada dalam Gerakan Pramuka, diantaranya yaitu Saka
Bahari (Bidang Kelautan), Saka Bakti Husada
(Bidang Kesehatan), Saka Bhayangkara (Bidang Kepolisian), Saka Dirgantara
(Bidang Keudaraan), Saka Kencana (Bidang Kependudukan), Saka Taruna Bumi
(Bidang Pertanian), Saka Wana Bakti (Bidang Kehutanan), dan Saka Wirakartika
(Bidang TNI AD).
Satuan Karya (Saka) Pramuka juga
memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka
atau biasa disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap Saka, sedangkan
kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang
disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka atau biasa disingkat Peransaka.
Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing
Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya
diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun
ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir
Daerah yang bersangkutan.
Pembina Satuan Karya Pramuka disebut
Pamong Saka. Setiap Satuan Karya (Saka) mempunyai satuan-satuan yang lebih
kecil yang disebut KRIDA. Pamong Saka, tidak harus Gerakan Pramuka, tetapi
setiap anggota masyarakat yang dianggap mampu dan ahli dalam bidang-bidang
Saka, misal guru, dokter, polisi, tentara, pelaut, penyuluh KB, polisi
hutan,dsb. Orang-orang tersebut dapat disebut Instruktur Saka.
Dengan adanya Satuan Karya (Saka)
ini para anggota pramuka dapat menyalurkan minat dan bakat yang mereka sukai.
Selain itu dengan mengikuti Satuan Karya (Saka) ada banyak keuntungan yang bisa
di dapat. Keuntungan mengikuti saka adalah kelak akan dipermudah untuk memasuki
instansi yang ada dalam saka tersebut dengan bukti sertifakat. Karena bukan
tidak mungkin semua instansi kelak semuanya harus ada kepramukaannya, sebab
sekarang ini Pramuka tidak lagi dipandang sebelah mata oleh khalayak karena
Pramuka telah memiliki Undang-Undang No. 12 Tahun 2010, yang jelas di mata
Negara dan Hukum.
Selain dari pada itu, seseorang juga
dapat melatih, mnengasah dan meningkatkan kreativitas dalam berpikir,
bertingkah laku, ataupun dalam membuat suatu hal yang baru. Ini dapat berguna
sehingga ketika kita lulus sekolah maka kita sudah dapat berguna untuk
masyarakat dan juga berguna untuk keluarga. Ketika kita mengikuti kegiatan
kepramukaan maka akan ada ajang kreatifitas maupun usaha mandiri atau
berwirausaha seperti pada Lomba Pentalaga, dengan acara tersebut maka kita
berfikir bagaimana cara memulai usaha, mengembangkan usaha dan juga mengelola
usaha tersebut dengan baik, sehingga kelak kita bisa berguna di tengah - tengah
masyarakat.
Perlu dilakukan sebuah terobosan
besar agar pramuka diminati kembali oleh siswa dan agar paradigm berpikir
masyarakat tentang pramuka berubah. Terobosan pertama, telah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Indonesia dengan Kurikulum 2013 menetapkan bahwa pramuka akan
menjadi ekstrakurikuler yang wajib untuk diikuti semua siswa. Ekstrakurikuler
wajib dalam hal ini bermakna wajib dilaksanakan di sekolah, semua siswa baik
pada tingkat SD, SMP, maupun SMA diwajibkan menjadi anggota pramuka atau
mengikuti kegiatan pendidikan kepramukaan.
Terobosan lainnya dapat dilakukan
dengan cara menjadikan kegiatan kepramukaan sebagai kegiatan modern dan disukai
kaum muda. Modern dapat diartikan sebagai hal-hal yang belum pernah ada
sebelumnya, ataupun sebagai hal-hal yang sedang digemari oleh khalayak ramai
pada saat itu, serta hal-hal yang saat ini sedang “ngetren” menurut pandangan
peserta didik. Dengan adanya terobosan dan pembaharuan yang seperti ini,
pramuka bukan lagi akan menjadi sebuah ekskul yang kurang diminati serta tidak
modern ataupun monoton untuk diikuti, melainkan akan menjadi sebuah wadah
tempat para pelajar untuk belajar dan menempa diri, melatih diri dalam
kebersamaan, belajar kepemimpinan, mengasah kreatifitas dan berlatih di alam
bebas, mengenal bangsa lain dengan semangat persaudaraan dalam Kepramukaan
dengan cara yang menyenangkan.
Menjadikan kegiatan Pramuka menjadi
kegiatan yang disukai adalah bahwa seluruh pengurus pramuka dan jajarannya
harus tahu apa keperluan anak muda, dan itu harus digali, diketahui dan
dijadikan program. Apa yang sedang disenangi ataupun digandrungi dan diinginkan
kaum muda haruslah disosialisasikan dalam program yang mana akan memberi
harapan kepada mereka. Salah satu terobosan yang dapat di lakukan adalah
memberikan kebebasan kratifitas terhadap pelajar. Kreatif artinya kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya
nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah
ada. Kreatifitas dalam hal berfikir, menciptakan karya dan memecahkan masalah
sangat diperlukan dalam menjalani hidup ini. Terobosan ini akan membuat dan
menjadikan pramuka menjadi wadah dan tempat untuk menuangkan kreatifitas setiap
anggota pramuka itu sendiri. Dalam melaksanakan pertemuan pramuka secara rutin,
peserta didik hendaknya dapat menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam
kegiatan kepramukaan pembina hendaknya
memberikan materi yang dapat meningkatkan kretaivitas peserta didik dan
memberikan variasi latihan yang
berbeda-beda antara pertemuan satu dengan pertemuan lainnya dan antara
perlombaan yang satu dengan perlombaan yang lainnya.
Contohnya mengadakan perlombaan
membuat poster bertemakan kepramukaan yang kreatif dan modern. Kegiatan ini
dapat mengasah kemampuan dan kratifitas para anggota. Poster-poster yang akan
dihasilkan nantinya dapat menjawab keraguan berbagai kalangan yang
mempertanyakan kegiatan kepramukaan yang dinilai semakin kuno dan ketinggalan
jaman serta hanya tali-temali saja.
Selain itu, untuk menciptakan
kreatifitas bagi para anggota pramuka dapat juga dilaksanakan perlombaaan
membuat logo pramuka, membuat blog pramuka, membuat software bertemakan
pramuka, dan perlombaan membuat film tentang pramuka dan ditayangkan. Perlombaan
membuat film bertemakan pramuka mungkin sudah pernah dilombakan. Tetapi,
pernahkah film itu ditayangkan dan disebarluaskan ke masyarakat luas? Untuk
dapat merealisasikan ini, penggiat dalam bidang pramuka dapat menjalin kerja
sama sengan stasiun televisi nasional seperti TVRI maupun stasiun televisi
swasta. Sehingga, melalui film bertemakan pramuka ini, kita dapat
mensosialisasika apa itu pramuka yang sebenarnya.
Pengaruh pendidikan kepramukaan
terhadap peningkatan kemampuan kreativitas peserta didik dapat menimbulkan
gejala yang positif dan memberikan hasil yang memuaskan. Dengan adanya
pengasahan kreatifitas di dalam kepramukaan ini akan menjadikan setiap pelajar
menjadi orang yang serba ingin tahu, mau memecahkan masalah dan agar tidak lari
dari masalah, membuat anggota tertantang untuk membuat suatu hal yang baru yang
belum pernah ada sebelumnya, bersikap optimistis, dan fleksibel.
Memadukan kegiatan pramuka dengan
kegiatan yang saat ini sedang digemari oleh pelajar adalah salah satu cara yang
dapat dilakukan. Hal ini untuk menarik kembali minat siswa terhadap pramuka.
Pramuka haruslah dibuat fleksibel, jangan terkesan monoton. Bila hal ini tidak
dilakukan, maka pramuka akan semakin ditinggalkan oleh siswa. Ada siswa yang
menganggap pramuka itu jadul dan kurang modern. Kesan-kesan seperti ini harus
dihilangkan dari pemikiran siswa, karena sebetulnya tidak sepeti itu.
Lalu apa yang sedang di gandrungi,
disukai, dan menarik banyak perhatian anak muda saat sekarang ini?
Modern pasti selalu menyangkut
tentang teknologi. Memadukan program dan
kegiatan pramuka dengan teknologi modern dapat dilakukan untuk
menciptakan sebuah terobosan baru. Robot selalu saja dikaitkan dengan teknologi
modern dan mutakhir. Menyelenggarakan lomba membuat robot Pramuka rasanya pasti
akan sangat menarik perhatian. Perlombaan ini dapat direalisasikan misalnya
dengan meminta bantuan ataupun dengan mengadakan kerja sama dengan badan pusat
penelitian seperti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan LAPAN (Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional) serta dengan menjalin kerja sama dengan
universitas dan institut tertentu yang berkompeten dalam bidang tersebut.
Biasanya, setiap sekolah mempunyai
satu hari dalam satu minggu untuk dijadikan sebagai hari latihan rutin. Dan
kebanyakan anggota pramuka terkadang merasa malas untuk menghadiri latihan
rutin tersebut. Membosankan, panas, nggak
asyik. Beberapa macam hal mulai dijadikan alasan untuk tidak menghadiri acara
rutin. Akhirnya, pramuka pun semakin sepi dan di tinggalkan. Untuk membuat
latihan rutin ramai oleh anggota, biasanya hanya melalui perkataan ajakan “ayo dong latihan. Jangan males-males ke
sanggar” dengan tanpa mengubah suatu apapun. Akhirnya, anggota hanya akan
merasa ‘terpaksa’ dan ‘tidak enak dengan kakak tingkat’ untuk latihan. Buatlah
latihan rutin menjadi suatu pertemuan yang asyik dan tidak membosankan. Variasi
latihan dan menyelipkan hal-hal baru harus dilakukan. Misalnya, minggu ini
mengadakan kunjungan ke panti asuhan, minggu depan mengadakan pertandingan
futsal dan basket dengan sekolah lain, minggu depannya lagi mengunjungi museum
dan tempat-tempat bersejarah. Memberi penghargaan kepada yang rutin dan jarang
absen pada saat latihan sepertinya perlu dilakukan. Ini akan membuat anggota
pramuka merasa menyesal apabila tidak latihan. Misalnya, memberi hadiah sebuah
sepeda, sepatu, ataupun sebuah jam tangan. Dan pada akhir tahun atau pada saat
libur semester, dapat dilakukan acara “meet and greet” ataupun semacam acara
reuni antar sesama anggota pramuka. Baik untuk yang sudah alumni maupun yang
masih menjadi anggota pramuka di sekolah masing-masing. Di kegiatan ini, setiap
anggota dapat saling bertukar pikiran, dan para alumni dapat menceritakan
bagaimana pengalaman-pengalaman mereka pada saat mengikuti pramuka ketika di
sekolah dulu.
Biasanya latihan gabungan hanya
dilakukan oleh siswa yang berbeda-beda sekolah saja dalam lingkup satu
provinsi. Telah kita ketahui bersama, bahwa pramuka tidak hanya ada di Indonesia.
tapi di negara lain pun juga memiliki banyak oraganisasi kepanduan semacam
pramuka. Hanya berbeda nama, tetapi maksud dan fungsinya tetap sama saja. Di
Malaysia Pramuka disebut ‘Persekutuan Pengakap Malaysia’, di Singapura Pramuka
disebut ‘The Singapore Scout Association’, di Philipina Pramuka disebut
‘Kapatiran Scouting Philifinas’, di India Pramuka disebut ‘The Bharat Scouts
and Guides’ dan di Amerika Pramuka disebut ‘Boys Scouts of America (BSA)’.
Terobosan lain yang dapat di lakukan yaitu agar kita dapat menjalin suatu kerja
sama dengan organisasi-oraganisasi kepanduan lain di luar negeri. Dengan adanya
hal tersebut, tidak hanya dengan teman pramuka satu negara, tapi kita dapat
bertukar pikiran dengan anggota organisasi kepanduan lain di luar negeri.
Dengan adanya kemajuan teknologi, kita dapat berkomunikasi dengan anggota
pramuka lain di luar negeri dengan menggunakan aplikasi telepon video. Apalagi,
jika pemerintah dapat mendatangkan langsung anggota-anggota tersebut ke
Indonesia. Sehingga, tidak hanya lewat aplikasi telepon video, tapi kita dapat
berinteraksi secara langsung dengan anggota-anggota organisasi kepanduan dari
luar negeri. Itu pasti akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi kita
semua.
Eksistensi gerakan pramuka di
provinsi Jawa Barat sendiri harus terus ditingkatkan. Apalagi saat ini Jawa
Barat memiliki potensi kepramukaan yang cukup besar, baik itu potensi
keorganisasian yang meliputi 593 Kwarran, 49.813 Gudep, 48 Gudep Wilayah dan
130 Gudep BLP, potensi peserta didik mulai dari Siaga sampai dengan Pandega
sebanyak 3.260.059 orang, serta potensi Anggota Dewasa yang mencapai 142.369
orang. Di Jawa Barat sendiri, sudah ada banyak program-program kepramukaan yang
dilaksanakan, baik program-program yang dicanangkan oleh pemerintah maupun
program-program yang dicanangkan sendiri oleh masing-masing gugus depan
(gedep). Program ini dicanangkan agar eksistensi gerakan pramuka di Jawa Barat
dapat terus dipertahankan. Program-program seperti kerjasama antar Telkom
Indonesia dengan Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Barat yang membentuk Saka
Telematika pada Maret 2011 lalu misalnya. Saka Telematika ditandatangani oleh
Direktur Konsumer Telkom, I Nyoman G. Wiryanata bersama Ketua Kwarda Pramuka
Jawa Barat Dede Yusuf Effendi di GKP Telkom di Jalan Japati 1 Bandung. Tujuan
dari dibentuknya Saka Telematika ini adalah "menjadikan ikon baru dari
Pramuka serta mendukung 3.3 juta Blog Pramuka di Jawa Barat. Selain tujuan
tersebut tujuan lainnya yaitu, rasa cinta kepada telekomunikasi, edutaiment, multimedia
dan informatika Indonesia yang telah menjadikan Pramuka Indonesia lebih dekat
dengan fitur-fitur teknologi yang semakin maju. ini dapat terbilang baru karena
baru di rintis di provinsi Jawa Barat. Melalui pembentukan Saka Telematika
tersebut, Gerakan Pramuka nantinya diharapkan mampu memanfaatkan teknologi
informasi dalam berbagai kegiatannya. Saka Telematika yang dirintis bersama
oleh Kwarda Jawa Barat dan Telkom ini adalah Satuan Karya Telematika pertama di
Indonesia. Secara rasional anggota Gerakan Pramuka berjumlah sekitar 22 juta,
sekitar 3,5 juta diantaranya berada di Jawa Barat. Dengan disahkannya UU RI No.
12 Tahun 2010 mengenai Gerakan Pramuka, dan kerjasama dengan Telkom ini
tentunya akan dapat menggairahkan kembali Gerakan Pramuka di Jawa Barat. Sampai
sekarang ini, Saka Telematika tidak hanya ada di Bandung tapi sudah mulai
tersebar ke daerah lainnya di Jawa Barat. Cianjur adalah salah satu kabupaten
yang telah membentuk Saka tersebut.
Sampai sekarang, Saka Telematika ini
hanya ada di wilayah Jawa Barat saja dan belum ada di provinsi lain. Sebuah
terobosan yang sangat gemilang yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah Jawa
Barat. Melihat begitu banyak manfaat yang dapat di peroleh dari pembentukan
Saka Telematika ini, sekiranya agar pemerintah pusat dapat segera
menyebarluaskan pembentukan Saka Telematika ini ke daerah-daerah dan
provinsi-provinsi lain di seluruh Indonesia. Dan agar sekiranya generasi muda
kepramukaan di daerah lain dapat mengikuti langkah Pemerintah Daerah Jawa Barat
tersebut. Bahkan bisa untuk lebih menciptakan suatu terobosan lain yang berbeda
dari biasanya. Di sekolah saya sendiri, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri
1 Kota Cirebon belum terbentuk Saka Telematika. Juga pun di Kota dan Kabupaten
Cirebon. Akan sangat bermanfaat apabila di sini dibentuk Saka Telematika. Di
sekolah saya sendiri yang merupakan sekolah teknik, kami mempunyai jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Pelajar SMK, biasanya jarang yang mau dan
berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dengan dibentuknya Saka
Telematika, pasti mereka akan lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka mereka dapat menyalurkan minat dan bakat yang mereka sukai.
Langkah gemilang lain yang telah
dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi Jawa Barat adalah mengadakan kegiatan
Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku selama hampir 2 tahun, sejak tahun 2012 di 26
Kabupaten/Kota, dimulai di Kabupaten Bandung dan diakhiri tahun 2013 di
Kabupaten Indramayu. Ini adalah sebuah gerakan bersama dalam rangkaian revitalisasi
gerakan Pramuka dalam rangk mengembalikan kembali kebanggaan untuk menjadi
seorang anggota pramuka kepada seluruh peserta didik, pelatih pramuka, pembina
Pembina pramuka dan pengurus pramuka. Sebuah terobosan baru yang satu-satunya
dilakukan di Indonesia hanya di Jawa Barat. Program Gebyar Pramuka Pribadi
Bangsaku adalah sebuah program menyatukan semua unsur,dari unsur anak-anak,
peserta didik, guru, dan kepala sekolah. Dengan di galakkannya pramuka, maka
tidak akan ada lagi pemuda tawuran, geng-geng motor yang sembarangan dan
menganggu kelancaran dalam berlalu lintas, dan penyebaran narkoba di
sekolah-sekolah. Pramuka Pribadi Bangsaku artinya karakter Pramuka menunjukkan
karakter manusia pancasila yang sejati yang dapat memahami kelima sila dalam Pancasila,
termasuk Bhineka Tunggal Ika. Dengan harapan yang sama, semoga saja kegiatan
ini tidak hanya di adakan di Jawa Barat saja, tapi juga diadakan di
daerah-daerah dan/atau provinsi-provinsi lain, atau bahkan akan bisa menjadi
sebuah program kegiatan pramuka nasional.
Selain Saka Telematika dan Gebyar
Pramuka Pribadi Bangsaku, ada juga kegitan JOTA-JOTI dalam pramuka. Kegiatan
ini dapat diikuti oleh seluruh anggota pramuka di seluruh dunia. JOTA-JOTI
adalah kependekan dari Jamboree On The Air-Jamboree On The Internet, atau dalam
Bahasa Indonesia memiliki arti Jambore di udara dan Jambore di internet.
JOTA-JOTI adalah kegiatan tahunan tingkat dunia dan merupakan kegiatan terbesar
yang pernah dikelola oleh WOSM (World Organization of the Scout Movement). Setiap
tahun, kegiatan ini diselenggarakan pada akhir pekan minggu ke-3 pada bulan
Oktober. Kegiatan JOTA pertama kali diselenggarakan dalam rangka 50 tahun
Gerakan Kepanduan Dunia pada tahun 1957, dan dirancang oleh seorang amatir
radio berkebangsaan Inggris dengan callsign G3BHK. Sedangkan kegiatan JOTI
dirintis pada tahun 1995. Kegiatan ini menghubungkan Putten, Belanda dengan
Queanbeyan, Australia dengan mendedikasikan server IRC. Pada bulan November
1996 Komite Pramuka Dunia, mencatat bahwa kepramukaan sudah memiliki kehadiran
yang cukup besar di Internet, dan sudah ada sebuah Jambore informal dan
berkembang pesat di Internet, memutuskan bahwa JOTI harus menjadi acara resmi
Pramuka internasional, dan yang seharusnya diselenggarakan pada akhir pekan sama
dengan Jambore di udara (JOTA). JOTA mempergunakan perangkat radio amatir,
sedangkan JOTI menggunakan kanal IRC sehingga seluruh anggota pramuka di dunia
bisa melakukan kegiatan chat dengan Pramuka-Pramuka dari seluruh penjuru dunia.
Untuk dapat mengikuti kegiatan JOTI dalam komputer harus ada software chat IRC,
misalnya mIRC atau XChat. Disinilah seluruh kepanduan dunia akan saling berbagi
ide, bertukar pikiran, berbagi cerita tentang pengalaman, dan pengetahuan
tentang kepramukaan.
Bagaimana, masih mengira bahwa
‘Pramuka itu nggak gaul’, ‘Pramuka itu kuno’, ‘Pramuka itu jadul’, ‘Pramuka itu
hanya membuat letih fisik saja’? Mempunyai ruang lingkup geografis di seluruh
dunia, mempunyai sebuah badan internasional yang membawahi serta mumpuni dan
kompeten, mempunyai status yang jelas di mata negara dan hukum melalui
Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka serta merupakan ekstrakurikuler
yang paling banyak diikuti oleh pelajar di Indonesia? Pramuka tidak akan bisa
diragukan lagi.
Pramuka merupakan wadah atau tempat
seorang anak menempa watak dan kepribadian yang ada didalam dirinya sebelum ia
mengahadapi dunia nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karenanya gerakan Pramuka harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan dikalangan
anak dan kaum muda. Pendidikan Pramuka berperan sebagai komplemen dan suplemen
terhadap pendidikan formal. Perubahan yang berani dan fundamental harus
dilakukan demi organisasi kepanduan ini untuk masa depan Bangsa Indonesia.
Pramuka harus menjadi instrumen melahirkan generasi baru yang lebih baik di
masa depan.
Ke depannya, diharapkan organisasi
Pramuka ini dapat terus maju dan terus berkembang. Dan agar Pemerintah dapat
memberikan apresiasi dengan porsi yang lebih besar lagi kepada organisasi kepanduan
Indonesia ini. Sehingga, dengan sistem, program, dan perencaan yang matang
serta evaluasi yang terus-menerus dilakukan, pramuka dapat menjadi wadah budaya
yang dapat mengantar kita kepada bangsa yang berkarakter dan bermartabat. Melalui
Revitalisasi Gerakan Pramuka yang di canangkan oleh Presiden Republik Indonesia
Bapak Susilo Bambang Yudoyono dan penggiat-penggiat lain dalam bidang
kepramukaan, diharapkan Gerakan Pramuka 'semakin diperhitungkan' eksistensinya
dalam mencetak kader-kader pembangunan untuk masa yang akan datang.
Sebagai generasi muda, baik itu
pelajar maupun mahasiswa, mari kita membina diri selagi ada kesempatan, agar
kelak di masa depan kita bisa bereperan aktif di masyarakat, khususnya dalam
masalah pembangunan dan pramuka adalah wadah yang tepat untuk ini. Mari kita
jadikan pramuka mesin transformasi. Jadikan Pramuka betul-betul sebagai solusi
handal untuk media belajar dan praktek bagi anak-anak muda. Melakukan
memberikan sentuhan modernitas dan kegiatan atraktif agar anak-anak nanti bisa
tertarik masuk ke dalam gerakan pramuka. Dan tidak melihat adanya batas-batas
agama, etnik dan politik. Sayang sekali kalau saat ini kita menghabiskan waktu
dengan sesuatu yang tidak jelas manfaatnya Negara ini memerlukan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang tangguh dan inovatif untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA)
dimilikinya. Melalui gerakan Pramuka, mari ciptakan Sumber Daya Manusia yang
tangguh, berkualitas dan inovatif. Salam Pramuka!