Translate

Minggu, 09 Februari 2014

Materi Kompas Bidik

Pengertian Kompas 
Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk menetapkan/ menunjukkan arah mata angin. Seorang pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.Bagian-bagian penting dari Kompas:
1.     Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata anqin.
2.     Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3.     Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4.     Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5.     Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45° yang dapat diputar.
6.     Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik

JENIS-JENIS KOMPAS
1. Kompas Bidik
Kompas bidik adalah kompas yang biasa digzunakan oleh militer, pramuka, dan pengembara. Kompas ini mudah mendapatkannya, harganyapun relatif murah, juga penggunaannya cukup sederhana serta lengkap.b. Kompas bidik Prisma;Untuk menggunakan kompas bidik ini mesti dilengkapi juga dengan penggaris, busur drajat, dan lain-lain.
2. Kompas Silva
Kompas ini sudah dilengkapi busur drajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat mudah karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan bidik kompas ini agak kurang.
3. Kompas M 53 A 515
Kompas yang ketiga ini merupakan penyempurnaan, atau gabungan dari kedua bentuk kompas yang pertama dan kedua. Cara kerja kompas ini yaitu kemampuan kompas bidik digabung dengan kompas Silva sehingga makin mudah digunakan; paling tidak untuk saat ini.
4. Geografical Position Satelite
Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat navigasi sistem GPS, yang merupakan singkatan dari Geografical Position Satelite. Sistem ini dikembangkan dengan bantuan satelit militer Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan komersial.Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi dalam perkembangannya atau kenyataannya saat ini, juga bisa digunakan untuk navigasi darat dan laut. Secara garis besarnya bentuk alat ini kurang lebih sebesar kalkulator. Pengoperasian alat ini dibantu oleh minimal 3 buah satelit pengamat.Alat ini banyak diminati di Indonesia, walaupun ada kekhawatiran bagaimana seandainya bekas satelit militer Amerika itu tidak digunakan oleh kegiatan sipil. Menurut rencana pemerintah Indonesia akan mengorbitkan satelit sejenis dan mengoperasikannya. Jadi untuk perkembangan dunia petualangan, alat ini memang perlu dipelajari dan mempunyai prospek yang baik.

CARA MEMPERGUNAKAN KOMPAS

1.     Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut akan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET.
2.     Bidik sasaran meialui Visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai:1.     Membidik ke arah Visir, membidik sasaran
2.     Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3.     Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4.     Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik Sasaran sepanjang jalur 30°.  Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Di tempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
5.     Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu  Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali ke pangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.


RUMUS BACK AZIMUTH/BACK READING
1.     Apabila sasaran kurang dari 180° = di tambah 180° 0 – 180°  = X + 180°
2.     Apabila sasaran lebih dari 180° = di kurang 180°  180°- 360° = X – 180°
Contoh: Sasaran balik dari1.     30°    adalah    = 30° +    180° = 210°
2.     240°    -”-        = 240° -    180° = 60°
3.     451 34′ 20″    -”-    = 225°    34′ 20″
4.     178° 54′ 14    -”-    = 001 °    05′ 45″
MATA ANGIN

U (Utara)    0° atau 360°
UTL (Utara Timur Laut )   22° 30°
TL (Timur Laut)    45°
TTL (Timur  Timur  Laut )   67° 30°
T (Timur)    90°
TMG (Timur Menenggara)    112° 30°
TG (Tenggara)    135°
SMG (Selatan Menenggara)    157° 30°
S (Selatan)    180°
SBD (Selatan Barat Daya)    202° 30°
BD (Barat Daya)    225°
BBD (Barat Barat Daya)    247° 30°
B (Barat)    270°
BBL (Barat-Barat Laut)    290° 30°
BL (Barat Laut)    315°
UBL (Utara Barat Laut )   337° 30°

Benda-benda lain yang dapat digunakan untuk menentukan arah Mata Angin:

1.    Matahari, terbit di Timur dan terbenam di Barat 
2.    Masjid, sebagai kiblat menghadap Barat Laut 
3.    Bintang, Rasi-rasi bintang pada malam hari. 
4.    Kuburan Islam, batu nisan membujur dan Utara-Selatan. 
5.    Silet, jika diapungkan di atas air 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar