Kompas adalah sebuah alat yang berbentuk bulat untuk menetapkan/ menunjukkan arah mata angin. Seorang pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.Bagian-bagian penting dari Kompas:
1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata anqin.
JENIS-JENIS KOMPAS
1. Kompas Bidik
Kompas bidik adalah kompas yang biasa digzunakan oleh militer, pramuka, dan pengembara. Kompas ini mudah mendapatkannya, harganyapun relatif murah, juga penggunaannya cukup sederhana serta lengkap.b. Kompas bidik Prisma;Untuk menggunakan kompas bidik ini mesti dilengkapi juga dengan penggaris, busur drajat, dan lain-lain.
2. Kompas Silva
Kompas ini sudah dilengkapi busur drajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat mudah karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan bidik kompas ini agak kurang.
3. Kompas M 53 A 515
Kompas yang ketiga ini merupakan penyempurnaan, atau gabungan dari kedua bentuk kompas yang pertama dan kedua. Cara kerja kompas ini yaitu kemampuan kompas bidik digabung dengan kompas Silva sehingga makin mudah digunakan; paling tidak untuk saat ini.
4. Geografical Position Satelite
Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat navigasi sistem GPS, yang merupakan singkatan dari Geografical Position Satelite. Sistem ini dikembangkan dengan bantuan satelit militer Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan komersial.Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi dalam perkembangannya atau kenyataannya saat ini, juga bisa digunakan untuk navigasi darat dan laut. Secara garis besarnya bentuk alat ini kurang lebih sebesar kalkulator. Pengoperasian alat ini dibantu oleh minimal 3 buah satelit pengamat.Alat ini banyak diminati di Indonesia, walaupun ada kekhawatiran bagaimana seandainya bekas satelit militer Amerika itu tidak digunakan oleh kegiatan sipil. Menurut rencana pemerintah Indonesia akan mengorbitkan satelit sejenis dan mengoperasikannya. Jadi untuk perkembangan dunia petualangan, alat ini memang perlu dipelajari dan mempunyai prospek yang baik.
CARA MEMPERGUNAKAN KOMPAS
1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut akan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET.
RUMUS BACK AZIMUTH/BACK READING
1. Apabila sasaran kurang dari 180° = di tambah 180° 0 – 180° = X + 180°
U (Utara) 0° atau 360°
UTL (Utara Timur Laut ) 22° 30°
TL (Timur Laut) 45°
TTL (Timur Timur Laut ) 67° 30°
T (Timur) 90°
TMG (Timur Menenggara) 112° 30°
TG (Tenggara) 135°
SMG (Selatan Menenggara) 157° 30°
S (Selatan) 180°
SBD (Selatan Barat Daya) 202° 30°
BD (Barat Daya) 225°
BBD (Barat Barat Daya) 247° 30°
B (Barat) 270°
BBL (Barat-Barat Laut) 290° 30°
BL (Barat Laut) 315°
UBL (Utara Barat Laut ) 337° 30°
Benda-benda lain yang dapat digunakan untuk menentukan arah Mata Angin:
1. Matahari, terbit di Timur dan terbenam di Barat
2. Masjid, sebagai kiblat menghadap Barat Laut
3. Bintang, Rasi-rasi bintang pada malam hari.
4. Kuburan Islam, batu nisan membujur dan Utara-Selatan.
5. Silet, jika diapungkan di atas air
Tidak ada komentar:
Posting Komentar