Translate

Sabtu, 08 Februari 2014

Mengatur Kecepatan Mesin Bubut



1)    Kecepatan potong
Gerakan utama pada pembubutan ialah gerakan perputaran benda kerja. Karena kecepatan gerakan utama sama dengan kecepatan sayat maka kecepatan sayat pada pembubutan adalah kecepatan melingkar.

Vc     =    p  .  d  .  n

Vc   = Kecepatan potong dalam m/menit
   (satuan metrik) atau dalam ft/min ( satuan imperial)
d     = Diameter benda kerja dalam mm (Metrik )  atau inchi ( imperial)
n     = Jumlah putaran benda kerja dalam put / men atau RPM

Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum sudah diselidiki para ahli dan sudah ditabelkan. Sehingga, dalam penggunaannya tinggal menyesuaikan antara jenis bahan yang akan dibubut dengan Vc bahan tersebut pada tabel Vc bahan.

Untuk bahan-bahan khusus / spesial tabel Vc-nya dikeluarkan oleh pabrik pembuat bahan tersebut.

Pada tabel Vc juga disertakan jenis bahan alat potongnya. Biasanya, dikelompokkan menjadi 2 macam bahan alat potong yakni HSS (=High Speed Steel) dan karbida (=carbide) .

Dari tabel Vc berikut terlihat bahwa dengan alat potong berbahan karbida kecepatan potongnya lebih cepat dibandingkan dengan alat potong HSS.

Tabel Kecepatan Potong Bahan

Bahan
H S S
Karbida
m/men
Ft/min
M/men
Ft/min
Baja lunak
(Mild Steel)
18 – 21
60 – 70
30 – 250
100 – 800
Besi Tuang
(Cast Iron)
14 – 17
45 – 55
45 - 150
150 – 500
Perunggu
21 – 24
70 – 80
90 – 200
300 – 700
Tembaga
45 – 90
150 – 300
150 – 450
500 – 1500
Kuningan
30 – 120
100 – 400
120 – 300
400 – 1000
Aluminium
90 - 150
300 - 500
90 - 180
300 – 600

2)    Kecepatan Pemakanan
Kecepatan pemakanan /ingsutan ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut-sudut sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman alat potong, juga kesiapan mesin yang akan dipakai. Kesiapan mesin ini dapat diartikan juga seberapa mampu mesin tersebut dapat mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yang optimal.
Disamping beberapa pertimbangan di atas, umumnya ditentukan juga kecepatan pemakanan tinggi untuk proses pengasaran dan pada proses penyelesaiannya digunakan kecepatan pemakanan rendah supaya kualitas permukaan hasil penyayatannya menjadi lebih bagus.
Pada mesin bubut, sudah dipasang tabel kecepatan pemakanan atau lebih tepatnya disebut besar pemakanan dalam satuan mm/putaran. Jadi, misalnyaa pada mesin itu disetel besar pemakan 0,2 artinya pahat akan bergeser 0,2 mm jika benda kerja berputar 1 kali putaran.
Makin pendek pergeseran pahat tiap kali putaran benda kerja maka kekasarannya makin rendah atau lebih halus.
Tabel besar pemakanan pada mesin baru berlaku jika mesin bubut tersebut dijalankan dalam mode otomatis.
Menghitung kecepatan pemakanan (=F dari kata Feeding )
F (mm/men)  = F (mm/put)  x n ( put/men)

Contoh  :
Hasil perhitungan ditentukan  n = 500 put/men  F dimesin disetel pada 0,2 mm/put
Berapa kecepatan pemakanannya (F dalam mm/men)
Perhitungan :

F=  0,2 mm/put x 500 put/men = 100 mm/men

3)  Menyetel kecepatan putar, potong, dan kecepatan pemakanan  pada mesin.
a) Menyetel kecepatan putar.
Penyetelan tuas-tuas pengatur kecepatan putaran mesin sangat spesifik pada tiap merek atau pun tipe mesin bubut yang akan digunakan. Contoh, pada mesin bubut Colchester tipe Bantam akan disetel pada putan mesin (sumbu utama/spindel) hasil perhitungan 557,6 put/men.

Cara penyetelan :
(1)   Cari pada Tabel Kecepatan Putaran Mesin angka yang mendekati 557,6 yaitu 510 ; lalu perhatikan gambar tuas-tuas di atas dan di bawah angka itu.
(2)     Setel tuas di atas mesin yang sebelah kiri ke kiri dan yang sebelah kanan ke kanan ( caranya : tekan tuas ke bawah lalu diarahkan pemegangnya ke kiri atau ke kanan ).
(3)     Setel tuas kecepatan putaran mesin yang ada di bagian depan mesin ke kanan ( Caranya : tekan tuas ke depan dan geser pemegangnya ke kanan ).

Penyetelan tuas-tuas tersebut mesin dalam keadaan berhenti.


b)  Menyetel kecepatan pemakanan.
Menyetel kecepatan pemakanan identik dengan menyetel besarnya pemakanan pada putaran mesin tertentu.

Misalnya, akan disetel besar pemakanan 0,2 mm/put

Cara penyetelan :
(1)   Carilah angka 0,2 atau dalam tabel 0.20
(2)     Tarikan garis ke kiri bertemu huruf C, lalu setel tuas –1 ( atas ) ke huruf C ;
(3)     Tarik garis dari angka 0.20 tersebut ke atas bertemu angka 2, lalu setel tuas – 2 (bawah) ke angka 2 ;
(4)     Lihat kembali ke tabel dimana angka 0.20 berada. Pada kolom sebelah kiri angka tersebut ada gambar susunan roda gigi yang harus disetel untuk menghasilkan besar pemakanan disetel untuk menghasilkan besar pemakanan 0,2 mm/put tersebut, yaitu 35 – 120 – 30.
(5)     Bukalah kotak gigi (= gear box) disamping mesin dan setel gigi-giginya menjadi 35 –120 - 30 dengan susunan seperti tergambar apda tabel.


Penyetelan gigi-gigi dan tuas-tuas seperti diatas mesin harus dalam keadaan berhenti.

1 komentar:

  1. Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.

    Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
    Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.

    Mobile : 0813-1084-9918
    Whatsapp : 0813-1084-9918
    name : Tommy. K
    Email1 : tommy.transcal@gmail.com

    BalasHapus